Jumat, 04 Desember 2015

KENAPA BELAJAR FISIKA ITU SULIT

Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Penyebab timbulnya anggapan tersebut, karena dalam proses pembelajaran masih banyak guru yang menggunakan metode konvensional.
Pada pembelajaran konvensional, guru menjadi pusat pembelajaran, berperan menstransfer informasi sehingga siswa tidak perlu mengkonstruksi ide-idenya.Tingkat partisipasi siswa sangat terbatas karena arus interaksi didominasi oleh guru.Bentuk penugasan dalam metode pembelajaran konvensional ini bersifat individual. Bagaimana kemampuan mereka bekerjasama dengan siswa yang lain, bagaimana keterampilan mereka berkomunikasi (social skill) dengan siswa yang lain dalam mencapai tujuan belajar kurang mendapatkan penekanan dalam pembelajaran konvensional (Utomo, 2004:131). Hal tersebut mengakibatkan siswa tidak tertarik terhadap cara pengajaran fisika yang menggunakan cara konvensional.
Pengembangan dan perbaikan metode pembelajaran tersebut perlu diupayakan.Upaya ini tidak bisa terlepas dari guru yang mempunyai peranan dalam pelaksanaan pendidikan. Guru harus mampu mengajarkan materi fisika secara profesional. Guru yang profesional adalah yang selalu berfikir dibawa kemana siswa, serta dengan apa mengarahkan siswa untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan berbagai inovasi pembelajarannya.
Sekarang ini telah berkembang cukup banyak metode pembelajaran, salah satunya adalah metode pembelajaran kooperatif.Pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif membutuhkan partisipasi dan kerjasama siswa dalam suatu kelompok. Metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar yang lebih baik. Karena dengan melaksanakan metode pembelajaran kooperatif siswa dapat meraih keberhasilan belajar.Disamping itu, pembelajaran kooperatif bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berfikir (thinking skill) maupun keterampilan sosial (social skill), seperti keterampilan untuk mengemukakan pendapat, bekerjasama dengan orang lain (Stahl dalam Isjoni, 2007:23).
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi tipe yang dapat diterapkan, diantaranya STAD (Student Team Achievement Devision), jigsaw, TGT (Team Games Tournament), GI (Group Infestigation). Dalam penelitian ini metode pembelajaran yang akan diterapkan adalah metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.Pemilihan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dikarenakan metode ini menekankan pada keaktifan siswa dalam diskusi pada kelompok asal dan kelompok ahli.Metode jigsaw ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasikan oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkin (Ismono dkk, 2000:21).
Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh ketepatan dalam memilih dan mengembangkan metode pembelajaran (Budiyanto, 2004:345). Metode pembelajaran sebagai suatu cara untuk melakukan pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Jika pemilihan metode pembelajaran tidak tepat, maka siswa akan mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran dan berakibat tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran oleh siswa.Keberhasilan suatu pembelajaran diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai atau memahami materi yang disampaikan guru (Sanjaya, 2006:75).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar